catatan gila akibat pergaulan lima makhluk

Kita berlima.
aku, dewi, isma, William, putri.
Siang itu kelas hampa , hanya kita berlima.
Lima makhluk yang sudah hampir dalam kurun waktu satu tahun menjalani kisah bersama kelas tercinta kami, ESCIO.
Disaat itu, lima makhluk tersebut menceritakan bermacam-macam hal.
Canda, tawa, kisah duka, kepenatan, kebosanan, dan juga torehan kenangan.
Di selang hal hal tersebut, terselip sebuah tanya dari salah seorang makhluk saat itu ”gimana ya nanti kelas tiga?”
Semua mendecak, aku pun terperanjat oleh kalimat dari temanku itu.
Dalam hatiku berkata ”escio mungkin masa masa terindah yang tertoreh dalam kisah dan perjalanan masa pendewasaan ku khususnya torehan masa sekolah”
Semua mengeluh, kami ingin tetap dalam satu kubu.
Mungkin sulit untuk membina sebuah kubu dari rumpun berbeda dikemudian harinya.
Tapi mungkin kenyataannya, kami –mungkin- akan terpisah.
Tapi tetap satu kubu, escio.
Aku harap kubu itu tetap selalu ada.
Setidaknya di dalam hati semua rakyat di kubu escio.
Aku harap.

Mungkin satu tanya terbesit oleh kalian, ”ada apa sih di escio”
Escio mungkin hanya sebutan untuk kelas SEBELAS IPA SATU
Tapi itu cukup berarti saat ini bagiku, dan mungkin nanti.
Kami semua berbeda, awalnya semua terasa asing untukku.
Dan Awalnya, mungkin aku merasa terasingi.
Tetapi akhirnya, aku akan merasa asing saat berpisah dari mereka.
Mungkin terdengar dangdut, tapi aku memang begitu.
Begitulah aku, begitulah escio.
Perbedaan yang ada semakin lama semakin terkikis dengan rasa kebersamaan yang tumbuh seiring berjalannya waktu.
Dan akhirnya mengantarkan aku ke gerbang yang cukup menyebalkan untuk di bayangkan.
Memang bukan perpisahan yang sesungguhnya.
Tapi terpisah.

See?? Gue pantes ye di bilang terdangdut? Haha
Gapapa deh, asal gue ga peres coy.
Ini ter-ketik- gara gara abis ngobrol berlimaan di kelas yang melompong siang tadi.
CHONNY DAMAYANTI
10 June 2010
7.10 pm